Minggu, 22 Februari 2015

Selamat Tinggal

Kau tau arti sebuah logika
Disaat cara berpikirku tak lagi wajar
Perasaan ini selalu mengalahkan logika yang begitu hebat
Tersadar semua telah berakir dengan indah
Namun tak selamanya bisa berakir dengan tawa dan candaan
Selalu berurai air mata dan kesedihan
Yah, bukan namanya cinta kalau tak ada sakit hati
Berani mencintai, Berani pula untuk patah hati nantinya
Mungkin hati kecil ini selalu saja memohon untuk kembali
Namun logikaku kini sudah bulat
Aku sudah tak ingin kembali bersamamu
Seiring dengan semuanya, berjalan kembali menulusuri ruang waktu
Aku hanya menitipkan satu pesan berarti untukmu
Jagalah sepotong hatiku yang kau bawa
Jagalah sepotong hati kecil itu
Jika memang kita ditakdirkan untuk bersama
Kita akan bertemu sewaktu-waktu
Entah kapan, dimana, dan mengapa.
Tuhan hanya memberikan takdir kepada kita untuk dijalani
Kita harus kuat walaupun takdir itu pahit
Selamat tinggal putri cantik
Selamat tinggal semua yang dulu tak pernah kudapatkan
Aku mengetahui apa arti sebenarnya dari semua ini
Tak sempat kumemintamu untuk menjelaskan semua
Tapi, aku hanya tak ingin hati ini terus tergores begitu hebat
Selamat Tinggal... Semoga kita dipertemukan nantinya
Jika kita memang ditakdirkan untuk bersama
Sampai tua nanti.

Kamis, 19 Februari 2015

Selembar Surat Berisikan Puisi

Dear kamu yang disana,

Tahukah kamu kalau aku benar benar ingat saat pertama kita kenalan ?, tak sengaja aku bertemu denganmu disebuah sosial media. Aku ingat saat pertama kita saling melempar canda, Aku ingat saat kita saling melempar isyarat, Aku ingat saat kita pertama kali membalas sapa di sosial media itu. Tapi taukah kamu saat ini, sang pencipta mentakdirkan kita untuk saling berkenalan jauh lebih dekat lagi, menjadi seseorang yang hadir dikeseharianmu.
Itu bukan sebuah kebetulan bukan ? aku bertemu denganmu, mengajakmu berkenalan jauh lebih dekat dan kini kamu hadir dikeseharianku.
Langkah kakiku beriringan seolah dirimu juga melangkah dalam fikiranku, membuatku selalu ingin mengetahui sedang apakah dirimu disana.
Apakah kamu bisa melakukan hal yang sama denganku ?, langkah kakimu beriringan dengan aku yang mondar mandir di dalam fikiranmu.
Apakah kamu bisa melakukan hal yang sama denganku ?,  menahan rindu disaat semenit saja tak membalas kabar darimu.
Apakah kamu bisa melakukan hal yang sama denganku ?, menekan ego yang begitu tinggi disaat semua hal negatif datang bertamu difikiranmu.
Mungkin kamu tidak bisa melakukan itu semua bukan ?
Tenanglah Sayangku. Aku tak memintamu untuk melakukan itu semua, aku tak memaksamu menyukai diriku ini, menyayangi diriku ini.
Yang aku mau darimu hanya satu.Jangan pernah pergi dariku disaat aku benar benar dan tulus menyayangimu, Hanya demi orang lain.
Karena ketulusanku itu, bisa saja berubah menjadi benci yang membuatmu tahu sisi burukku yang tak kau kenali selama ini.

Tertanda,
Aku Yang Kini Kau kenal